
KANALBORNEO. COM- SENDAWAR-
Empat orang warga kampung Sekolaq Joleq kecamatan Sekolaq Joleq mengalami luka-luka, dua di antaranya harus masuk ruang operasi di Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD) Harapan Insan Sendawar ( HIS) pasca dikeroyok sekelompok orang yang ngekost di kampung Sekolaq Joleq, sekira pukul 23.40 wita, Minggu ( 13/4/2025.Empat orang korban yakni, Donisius, Silvanus Gede, Andi Trisno dan Ukit.
Peristiwa berdarah ini dipicu pelaku berinisal D Cs tidak terima karena ditegur ribut dan mabuk oleh pemilik kost di kampung SekolaqJoleq.
Pada saat kejadian pelaku D Cs sedang mendengarkan musik keras – keras sambil minum minuman keras di kontrakannya karena sudah hampir tengah malam pemilik kontrakan bernama Ukit menegur untuk tidak ribut karena menggangu.
Tak terima ditegur Pelaku D dan kawan-kawan mengambil parang dan melakukan penganiayaan terhadap Ukit dan tiga orang lainnya yang datang bermaksud melerai namun tak luput dari sabetan parang dan balok yang digunakan pelaku D Cs menganiaya.
Parahnya lagi gerombolan D Cs yang berjumlah 5 orang sempat pulang ke kampung Belempung Ulaq kecamatan Barong Tongkok untuk mengambil parang.Lalu kembali ke TKP, dan kembali mencari korban, saat korban tidak ditemukan mereka merusak kendaraan yang ada di TKP.
Gerak cepat diambil guna mencegah terjadinya hal- hal tak diinginkan Kepala Adat kecamatan Sekolaq Darat, Yurang dan Petinggi kampung Sekolaq Joleq, Yosep Flores Banang segera menggelar pertemuan yang dihadiri perwakilan pihak pelaku, korban dan Kasat Intel Polres Kubar serta Kapospol Sekolaq Darat.
Terkait peristiwa berdarah ini Kepala adat kecamatan, Yurang menuturkan pihaknya menginginkan persoalan ini selesai.
“Tidak ada dampak yang mempengaruhi emosi semua pihak baik keluarga korban maupun korban sesuai dengan tuntutan korban mengingat salah satu korban mengalami cacat permanen akibat peristiwa berdarah ini,” tegasnya kepada sejumlah awak media.
Kepala Adat kecamatan juga menghimbau masyarakat tolong Masing-masing menjaga emosi terkait peristiwa ini, jangan emosi sesaat.
“Percayakan kami lembaga adat,pemerintah kampung bersinergi kepolisian untuk menyelesaikan masalah ini dengan baik, ” tutupnya.
Proses mediasi akan dilanjutkan pada Kamis 17/4/2025
Penulis : Lie
Kalau boleh tau pelaku nya dari mana dan korbannya dari mana pak ..?