KANALBORNEO.COM – SENDAWAR.
Komunitas Putri Ringeeng dan Organisasi Kemasyarakatan Taruna Gharda Mandiri ( TGM) kembali mengadakan rangkaian kegiatan lomba Tari Kreasi Daerah dan Modern Dance dalam rangka peringatan Hari Kartini tahun 2024.
Perlombaan yang memperebutkan hadiah total Rp. 31 juta untuk dua kategori tersebut digelar halaman Sekretariat Pemenangan bakal calon Bupati Kutai Barat Frederick Edwin, Sabtu 20 April 2024.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat ( DPP) Putri Ringeeng, Maria Christina Mozes mengatakan lomba ini terselenggara dalam rangka memperingati hari Kartini.
” Adapun tujuannya untuk memotivasi generasi muda untuk mengembangkan potensi dibidang,” terang Maria Christina Mozes.
Lebih jauh acara ini untuk menumbuhkan rasa cinta seni budaya sehingga generasi mendatang tidak lupa akan budaya dan tradisi daerah sendiri.Selain itu perlombaan ini juga merupakan wujud nyata implementasi emansipasi wanita yang diperjuangkan Raden Ajeng Kartini
Istri dari bakal calon Bupati Frederick Edwin menambahkan adanya kesetaraan gender di Indonesia, merupakan buah perjuangan R.A. Kartini, Ia tak sekadar tokoh emansipasi wanita, tetapi pejuang pemberani yang membongkar belenggu ketidaksetaraan.
“Makna sebenarnya dari emansipasi wanita yaitu tentang bagaimana wanita dapat berkembang dan maju dari waktu ke waktu tanpa menghilangkan jati dirinya,” ungkapnya.
Sementara terpisah bakal calon Bupati Kutai Barat, Frederick Edwin menyambut positif dan menyampaikan apresiasi atas event yang digagas komunitas Putri Ringeeng dan TGM.
” Peringatan hari Kartini bertujuan menghormati dan mengingat perjuangan serta jasa tokoh pejuang wanita R.A .Kartini,” ungkap Edwin.
Hari kartini diperingati setiap tahun bertepatan dengan hari kelahiran Kartini, yang jatuh pada 21 April 1879.Hari Kartini mulai diselenggarakan sejak ditetapkan pada masa pemerintahan Presiden pertama Indonesia, Ir Soekarno lewat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964.
Diketahui perlombaan yang di ikuti 17 kelompok penari yang terbagi dalam dua kategori yakni modern dance dan tari kreasi daerah nampak cukup diminati. Antusiasmenya masyarakat benar-benar sangat terasa, hal ini nampak dari kehadiran masyarakat yang memenuhi halaman sekretariat untuk menyaksikan masing kelompok unjuk kebolehan dibidang seni tari.
Masing – masing peserta tampil memberikan perfomance terbaiknya dengan masing – masing ciri khas yang ditonjolkannya. Dan diakhir perlombaan melalui penilaian dewan juri Sanggar seni Dodo Tana Sendawar yang berasal dari Kampung Pepas Eheng keluar sebagai juara pertama untuk kategori tari kreasi daerah. Sedangkan modren dance kelompok tari Whisp3r memperoleh juara pertama.
“Kami fokus latihan selama seminggu, untuk bagaimana kami mengangkat dan mengembang tema tarian yang kami bawakan,” ungkap Yeni mewakili sanggar seni tari Dodo Tana Sendawar.
Menurutnya tari kreasi ini banyak sanggar seni yang mengangkat tema yang sama yaitu berladang. Namun sanggar seni tari Dodo sendawar mengangkat dengan konsep dan property tari berbeda dengan yang lainnya.
Terpisah Juara satu modern dance, Whisp3r mengaku membutuhkan waktu dua minggu bagi kelompok tari menyiapkan konsep tari yang akan di bawakan.
“Kita hanya berusaha fokus memberikan penampilan yang terbaik,” pungkas Okta Sari mewakili kelompok tari Whisp3r.
Dalam kegiatan lomba tari kreasi daerah dan modern dance yang digelar sejak pukul 17.00 wita untuk memeriahkan kegiatan yang berlangsung juga disiapkan doorprize.
Untuk lomba tari kreasi daerah diikuti peserta dari 10 Sanggar seni diantaranya Sanggar seni Seroyoq, Sanggar Puhunt Ngelewai, Sanggar seni Lentera, Sanggar seni Dodo Tana Sendawar, Sanggar seni Sempekat Peluant, Sanggar seni Papan Puti, Sanggar seni Tongau Bura, Sanggar seni Sempekat Bangkit, Sanggar seni Bawe Pore dan SMAN 1 Muara Pahu.
Sedangkan untuk Modern Dance diikuti 7 peserta diantaranya Whisper, Stargzer, Tiwat, Seroyoq, Shawdow, Meehdayley dan Sempekat Peluatn Dance.# Ardi Nando